Wednesday 23 August 2017

Larutan Asam Basa Dan Indikator Forex


Diposting oleh meisya sm 23.16 1. Indikator Asam Basa Dalam titrasi asam basa. Zat-zat yang tidak biasa untukmu tidak tahu kapan titik stoikiometri tercapai. Misalnya, larutan HCl dan larutan NaOH, tidak berwarna dan setelah menyala, larutan NaCl yang terbentuk juga tidak berwarna. Untuk tanda titik pada titrasi sudah terjadi indikator atau penunjuk. Indikator ini harus berubah warna pada saat titik saja. Apakah indikator asam basa itu indikator asam basa adalah petunjuk tentang perubahan pH dari suatu larutan asam atau basa. Indikator kerja berdasarkan perubahan warna indikator pada tingkat pH tertentu. Anda tentu mengenal kertas lakmus, yaitu salah satu indikator asam basa. Lakmus merah berubah warna menjadi biru jika dicelupkan ke dalam larutan basa. Lakmus biru berubah menjadi merah jika dicelupkan ke dalam larutan asam. Ada beberapa indikator yang memiliki trayek perubahan warna cukup akurat akibat pH larutan berubah, seperti indikator metil jingga. Metil merah. Fenolftalein Alizarin kuning Dan brom timol biru Untuk mengetahui pada pH berapa indikator berubah (indikator pH bakiek). Indikator asam basa umumnya dengan rumus HIn. Indikator memberikan warna tertentu ketika ion H dari kandungan asam pada molekul HIn dan beda warna ketika ion H dilepaskan dari molekul HIn menjadi In8211. Salah satu indikator asam basa adalah fenolftalein (PP), indikator ini banyak digunakan karena harganya murah. Indikator PP tidak berwarna dalam bentuk HIn (asam) dan warna merah jambu dalam bentuk In8211 (basa). Dapat menggunakan empat jenis indikator. Yaitu larutan fenolftalein, metil merah, metil jingga, dan bromtimol biru. Larutan indikator ini tidak seperti indikator lakmus yang mudah pakai. Warna-warna yang terjadi pada indikator indikator dan tambahan, agak sulit. Sebagai contoh, larutan fenolftalein. Pada lingkungan asam, larutan fenolftalein tidak berwarna, di lingkungan basa berwarna merah, sementara di lingkungan netral tidak berwarna. Berarti, untuk membedakan apakah suatu larutan bersifat asam atau netral, tidak cukup hanya dengan menggunakan larutan fenolftalein. Larutan metil merah dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan. Larutan asam yang ditetesi metil merah akan tetap berwarna merah, sedangkan larutan netral berwarna kuning. Akankah, metil merah juga akan menyebabkan larutan basa berwarna kuning, Berarti, untuk mengetahui apakah suatu kandungan atau tidak kita tidak bisa menggunakan metil merah. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel warna berikut ini. Warna Larutan Indikator pada Lingkungan Asam, Basa, dan Netral: 1. Fenolftalein Asam. Tidak berwarna Basa Merah Netral: tidak berwarna 2. Metil merah Asam. Merah Basa Kuning Netral Kuning 3. Metil jingga Asam. Merah Basa Kuning Netral Kuning 4. Bromtimol biru Asam. Kuning Basa. Biru Netral. Biru agak kuningIndikator Asam-Basa Halaman ini menggambarkan bagaimana indikator asam-basa bekerja, dan bagaimana pemilihan indikator yang tepat untuk titrasi tertentu. Bagaimanakah cara kerja indikator Indikator sebagai asam lemah Lakmus adalah asam lemah. Lakmus memiliki molekul yang sungguh rumit yang akan kita sederhanakan menjadi HLit. 8220H8221 adalah proton yang bisa diberikan kepada yang lain. 8220Lit8221 adalah molekul asam lemah. Tidak bisa dipungkiri akan terjadi kesetimbangan saat asam ini dilarutkan dalam udara. Pengambilan versi yang disederhanakan kesetimbangan ini: Lakmus yang tidak terionisasi adalah merah, ketika terionisasi adalah biru. Sekarang gunakan Prinsip Le Chatelier untuk menemukan apa yang terjadi jika Anda menambahkan ion hidroksida atau beberapa ion hidrogen yang lebih banyak pada kesetimbangan ini. Penambahan ion hidroksida: Penambahan ion hidrogen: Jika konsentrasi Hlit dan Lit 8211 sebanding: Pada beberapa titik selama terjadi pergerakan posisi kesetimbangan, konsentrasi dari kedua warna akan menjadi sebanding. Warna yang anda lihat merupakan pencampuran dari kedua. Alasan untuk membubuhkan tanda kutip disekitar kata 8220netral8221 adalah tidak ada alasan yang tepat untuk kedua konsentrasi menjadi sebanding pada pH 7. Untuk lakmus, ada perbandingan warna mendekati 50 50 pada saat pH 7 8211 hal yang menjadi alasan mengapa lakmus banyak digunakan untuk pengujian asam Dan basa Seperti yang akan anda lihat pada bagian berikutnya, hal itu tidak benar untuk indikator yang lain. Jingga metil adalah salah satu indikator yang banyak digunakan dalam titrasi. Pada kandungan yang sedang basa, jingga metil berwarna kuning dan strukturnya adalah: Sekarang, anda mungkin berfikir saat anda bangun asam, ion hidrogen akan ditangkap oleh yang bermuatan negatif oksigen. Itulah tempat yang jelas untuk memulainya. Tidak demikian Pada faktanya, ion hidrogen tertarik pada salah satu ion nitrogen pada ikatan rangkap nitrogen-nitrogen untuk memberikan struktur yang dapat dituliskan seperti berikut ini: Anda memiliki kesetimbangan yang sama antara dua bentuk jingga metil seperti pada kasus lakmus 8211 atau warnanya berbeda. Anda terjadilah dengan sendirinya mengapa terjadi perubahan warna saat anda bangun asam atau basa. Penjelasannya identik dengan kasus lakmus 8211 bedanya adalah warna. Pada kasus jingga metil, pada setengah tingkat dimana campuran merah dan kuning menghasilkan warna jingga pada pH 3,7 8211. Ini akan diekplorasi dengan lebih lanjut pada bagian bawah halaman. Fenolftalein adalah indikator titrasi yang lain yang sering digunakan, dan fenolftalein ini merupakan bentuk asam lemah yang lain. Pada kasus ini, asam lemah tidak berwarna dan ion-nya berwarna merah muda terang. Penambahan ion hidrogen berlebih menggeser posisi kesetimbangan ke arah kiri, dan mengubah indikator menjadi tak berwarna. Penambahan ion hidroksida menghilangkan ion hidrogen dari kesetimbangan yang mengarah ke kanan untuk menggantikannya 8211 mengubah indikator menjadi merah muda. Setengah tingkat diatas pada pH 9.3. Karena pencampuran warna merah muda dan tak berwarna menghasilkan warna merah muda yang pucat, hal ini sulit untuk mendeteksinya dengan akurat Rentang indikator pH Berpikirlah tentang indikator yang umum, HInd 8211 dimana 8220Ind8221 adalah bagian indikator yang terpisah dari ion hidrogen yang diberikan keluar: Karena hal ini Hanya seperti asam lemah yang lain, anda bisa menulis ungkapan K a untuk indikator tersebut. Kita akan kokoh K ind untuk memberikan tekanan yang kita bicara di sini adalah terhadap indikator. Pikirkanlah apa yang terjadi pada setengah reaksi selama. Pada titik ini konsentrasi asam dan ion-nya sebanding. Pada kasus itu, akan dihapuskan ungkapan K ind. Anda bisa menggunakan hal ini untuk menentukan pH pada titik reaksi searah. Jika anda menyusun ulang peristiwa yang terakhir pada bagian sebelah kiri, dan kemudian mengubahnya pada pH dan pK ind. Anda akan menghasilkan: Hal itu berarti titik akhir untuk indikator tergantung pada harga pK ind. Untuk indikator yang kita miliki bisa dilihat dibawah ini: Perubahan warna lakmus terjadi tidak selalu pada rentang pH yang besar, gan lakmus berguna untuk sisi asam dan basa pada lab karena perubahan warnanya sekitar 7. Jingga metil atau fenolftalein sedikit kurang berguna. Berikut ini dapat dilihat dengan lebih mudah dalam bentuk diagram. Sebagai contoh, jingga metil akan menyala kuning pada setiap larutan dengan pH lebih besar dari 4.4. Hal ini tidak dapat dibedakan antara asam lemah dengan pH 5 atau basa kuat dengan pH 14. Pilihan indikator untuk titrasi Harus diperhatikan titik ekivalen titrasi yang mana anda memiliki campuran dua zat pada perbandingan yang tepat sama. Anda tak pelak lagi membutuhkan pilihan indikator yang perubahan warnanya dekat titik ekivalen. Indikator yang dipilih bervariasi dari satu titrasi ke titirasi yang lain. Asam kuat vs basa kuat Diagram berikut menunjukkan kurva pH untuk penambahan asam kuat pada basa kuat. Bagian yang diarsir pada gambar ini adalah rentang pH untuk jingga metil dan fenolftalein. Anda bisa melihat tidak ada perubahan indikator pada titik ekivalen. Akanamping, gambar menurun tajam pada titik ekivalen tersebut yang menunjukkan tidak ada perbedaan pada volume asam yang ditambahkan apapun indikator yang anda pilih. Akankah, hal tersebut berguna pada titrasi untuk memilihih kemungkinan warna terbaik dengan menggunakan dua indikator. Jika anda mengguanakan fenolftalein, anda akan mentitrasi sampai fenolftalein berubah menjadi tak berwarna (pada pH 8,8) karena itu adalah titik terdekat untuk titik titik ekivalen. Dilain pihak, dengan menggunakan jingga metil, anda akan mentitrasi sampai bagian pertama kali muncul warna jingga dalam larutan. Jika larutan berubah menjadi merah, anda yang sedang jauh dari titik ekivalen. Asam kuat vs basa lemah Kali ini sangat jelas fenolftalein akan lebih tidak berguna. Akan kembali jingga metil mulai berubah dari kuning menjadi jingga sangat dekat titik ekivalen. Anda memiliki pilihan indiaktor yang berubah warna pada bagian kurva yang curam. Asam lemah vs basa kuat Kali ini, jingga metil sia-sia Akankah, fenolftalein berubah warna dengan tepat pada tempat yang anda inginkan. Asam lemah vs basa lemah Kurva berikut adalah untuk kasus dimana asam dan basa sebanding lemahnya 8211 sebagai contoh, asam etanoat dan larutan amonia. Pada kasus yang lain, titik ekivalen akan berada pada pH yang lain. Anda bisa melihat kedua indikator tidak bisa digunakan. Fenolftalein akan berakhir perubahannya sebelum diketemukan titik ekivalen, dan jingga metil jauh ke bawah sekali. Ini memungkinkan untuk menemukan indiaktor yang sedang berubah warna atau mengakhirinya pada titik eqivalen, karena pH titik ekivalen berbeda dari kasus yang satu ke kasus yang lain, anda tidak dapat mengeneralisirnya. Secara keseluruhan, anda tidak akan pernah mentitrasi asam lemah dan asam basa melalui adanya indikator. Larutan natrium karbonat dan asam hidroklorida encer Berikut ini adalah kasus yang menarik. Jika anda menggunakan fenolftalein atau jingga metil, pas akan memberikan hasil titirasi yang benar 8211 akan lebih murah dengan fenolftalein akan lebih tepat dibandingkan dengan bagian jingga metil yang lain. Hal hal ini terjadi pada fenolftalein yang sudah mengalami perubahan warnanya pada pH yang tepat dengan titik ekivalen pada saat untuk pertamakalinya natrium hidrogenkarbonat terbentuk. Perubahan warna jingga metil dengan tepat diatas pada pH titik ekivalen bagian kedua reaksi. Seperti ini:

No comments:

Post a Comment